RENUNGAN : HADIAH YANG DIPERCAYAKAN ALLAH

>> Tuesday, June 16, 2009

Hadiah yang Dipercayakan Allah.
KESAKSIAN
Lukas 15

Metafora yang membantu kita mengerti akan apa yang dilakukan Kristus bagi kita jelas terdapat dalam Alkitab. Lukas 15 mencakup tiga darinya. Berikut adalah apa yang dikatakan Ellen G White tentang dua yang pertama.

“Dalam perumpamaan gembala yang pergi mencari satu domba yang hilang—yang paling terkecil. Demikian pula jika ada satu jiwa yang hilang, Kristus akan mati untuk yang satu itu.”
“Domba yang telah tercerai dari kelompoknya adalah ciptaan yang paling tak berdaya. Mesti dicari oleh gembala, karena tidak tahu jalan pulangnya. Demikian pula dengan jiwa yang telah menjauh dari Tuhan; dia setak berdayanya seperti domba yang hilang, dan kecuali kasih Allah telah datang menyelamatkannya dia tidak akan pernah menemukan jalan ke Tuhan.”

“Gembala yang mengetahui bahwa satu dombanya hilang tidak memandang dengan senang akan kelompok yang telah aman di kandang, dan mengatakan, “saya mempunyai sembilan puluh sembilan, dan akan terlampau besar biayanya bagiku untuk pergi mencari yang hilang. . . . . “ Tidak; sesegera domba itu diketahui hilang sang gembala langsung dipenuhi kesedihan dan kecemasan. Dia menghitung dan menghitung ulang domba-dombanya. Pada waktu mengetahui bahwa satu domba hilang, dia tidak bermalas-malasan. Dia meninggalkan yang sembilan puluh sembilan dalam kelompok, dan pergi mencari yang hilang.”1 Kesukaan yang dialami sang gembala pada waktu menemukan domba itu sama seperti kesukaan yang dialami sorga pada waktu satu orang berdosa saja bertobat.

Sementara domba tahu dia hilang, dan karenanya mewakili yang menyadari dia terpisah dari
Tuhan, koin pada perumpamaan yang kedua “mewakili mereka yang hilang dalam pelanggaran dan dosa, tetapi tidak tahu akan keadaan mereka. Mereka terpisah dari Tuhan, tetapi tidak mengetahuinya. Jiwa mereka dalam bahaya, tetapi mereka tidak sadar dan peduli. Dalam perumpamaan ini Kristus mengajarkan bahkan orang yang tidak peduli akan kepedulian Tuhan juga menjadi objek dari belas kasihNYA. Mereka mesti dicari dan hanya dengan cara itu mereka dapat dikembalikan kepada Tuhan. . . . .

“Perumpamaan ini memberikan pelajaran kepada keluarga. Dalam keluarga sering terdapat ketidak pedulian besar akan jiwa anggotanya. Diantara mereka mungkin ada yang tersesat dari Tuhan; tetapi seberapa kecilnya kegundahan yang dirasakan dalam hubungan keluarga bahwa akan ada hadiah yang dipercayakan Allah akan hilang . . . . . .
“Dimanapun itu, koin perak yang hilang menunggu pencarian kita. Apakah kita mencarinya? ‘

1 Christ’s Object Lessons, pp. 187, 188.
2 Ibid., pp.193, 194, 196.

Clyde Evans, Ypsilanti, Michigan, U.S.A.

KUTIPAN: “Perumpamaan ini memberikan pelajaran kepada keluarga”

Read more...

KELERENG YANG HILANG

>> Wednesday, June 10, 2009

Pada suatu hari seorang wanita sedang membimbing keponakannya belajar.Tapi tidak seperti biasanya, kali ini keponakannya tidak bisa berkonsentrasi. Ternyata salah satu kelerengnya hilang. Tiba - tiba anak itu berkata, "Bi, bolehkah aku berlutut dan meminta Allah untuk menemukan kelerengku ?" Ketika bibinya mengizinkan, anak itu lalu berlutut di dekat kursinya, menutup matanya dan berdoa dengan sungguh - sungguh. Selesai berdoa dia bangkit berdiri dan melanjutkan pelajarannya.
Keesokan harinya, bibinya yang takut doa keponakannya tidak terjawab, dan dengan demikian akan melemahkan imannya, dengan khawatir bertanya, "Sayang, apakah engkau sudah menemukan kelerengmu ?"

"Tidak, Bi" Jawab anak itu, "tetapi Allah telah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi."

Alangkah indahnya iman anak itu. Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita, tetapi jika kita tulus berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Maju terus dalam Tuhan, Tuhan Yesus memberkati saudara dan seisi rumah, Amin. Teriring salam dan doa.

Read more...

AMARAN PADA ZAMAN AKHIR

Amaran pada Zaman Akhir [044]

(Edisi 1.1 19940730-19990724)

Allah tidak membinasakan umat manusia dengan tidak memberi amaran terlebih dahulu. Amaran ini dilaksanakan oleh hamba-hamba serta nabi-nabiNya. Amaran pada zaman akhir ini dilaksanakan melalui satu proses yang mana ianya dibentangkan dalam nubuatan. Proses ini telah diteliti.

Christian Churches of God

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA

E-mail: secretary@ccg.org

(Hakcipta ã 1994, 1998, 1999 Wade Cox)

(Tr. 2003)

Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan. Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

Karya ini boleh didapati daripada Internet di:

http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

Amaran pada Zaman Akhir [044]

Ianya satu kebutuhan Allah tidak memusnahkan umat manusia kecualilah mereka tahu bahawa perbuatan mereka itu salah. Ianya satu kebutuhan, oleh itu memberi amaran kepada mereka mengenai bahaya yang mengancam mereka. Allah melakukan ini melalui hamba-hambah serta nabi-nabiNya.

Amos 3:7 7 Sungguh, TUHAN Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanNya kepada hamba-hambaNya, para nabi.

Adakalanya amaran ini mengambil jangka masa pendek seperti yang terjadi pada nabi Yunus, dimana amaran diberikan dalam masa tiga hari dan masa yang diberikan kepada Niniwe untuk bertobat ialah empat puluh hari, dan mereka telah bertobat. Keseluruhan proses nubuatan ini serta kepentingan pada tanda Yunus telah dihurai dalam tulisan Tanda Yunus dan Sejarah Pembangunan Semula Bait Suci [013]. Adakalanya proses ini mengambil jangka masa yang panjang, dengan kesabaran pada penderitaan yang memanjang seperti disebut dalam Nehemiah 9:30.

Nehemia 9:30 30 Namun bertahun-tahun lamanya Engkau melanjutkan sabarMu terhadap mereka. Dan dengan RohMu Engkau memperingatkan mereka, yakni dengan perantaraan para nabiMu, tetapi mereka tidak menghiraukannya.

Allah tidak mengadakan proses zaman akhir sehingga Dia memberi amaran kepada bangsa-bangsa yang terlibat. Kadangkala ini dilakukan dengan cara membawa perhatian bangsa-bangsa kepada erti nubuatan yang diberi lama dahulu yang mana tidak dapat difahami sejak itu.

Tanggungjawab untuk memberi amaran ini tidak hanya terletak pada Tuhan sendiri yang muncul dalam penglihatan hamba-hambaNya. Dengan sebab inilah umat pilihan menjadi pelayan kepada rahsia Allah (1Kor 4:1-2). Dia menyatakan maksud nubuatan kepada mereka melalui Roh Kudus semasa mereka melihat ke atas.

Proses amaran ini telah dinyatakan kepada hamba-hambaNya melalui petikan dalam Yehezkiel bab 3 dan 33. Yehezkiel telah diutus untuk menemui Kaum Israel. Dia sebenarnya diutus untuk pergi ke sungai Kebar (Yeh 3:15) berbeza dengan Kebar dalam ayat 1:3, dimana dia menyatakan penglihatannya. Dia telah diutus ke cabang sungai Euprates, 45 batu dari Babel. Daripada ayat-ayat ini ianya boleh diandaikan bahawa dia telah diutus untuk pergi kepada Kaum Israel yang pada masa itu berada di tengah-tengah orang-orang Babel semasa penaklukan. Inilah yang dinyatakan oleh Judaism moden. Bagaimanapun, misi Yehezkiel adalah untuk seluruh Kaum Israel dan tidak ada keraguan bahawa pengerahan buku Yehezkiel hanya berakhir kepada Kaum Israel, termasuk umat-umat pilihan dari semua bangsa, tetapi yang lebih utama lagi ialah bagi Israel fizikal. Tanggungjawab hamba-hamba Allah ialah mengetahui kehendak Allah, iaitu hukum dan konsekwensinya yang disebabkan oleh pelanggaran hukum tersebut (lihat Yeh 3:17-27).

Yehezkiel 3:17-27 17 Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman daripadaKu, peringatkanlah mereka atas namaKu. 18 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: engkau pasti dihukum mati! – dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya daripadamu. 19 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu. 20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh kerana engkau tidak memperingatkan dia, ia kan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan dingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya daripadamu. 21 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mahu menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu. 22 Maka di sana kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia berfirman kepadaku: Bangunlah dan pergilah ke lembah, di sana Aku akan berbicara dengan engkau. 23 Aku bangun dari pergi ke lembah; sesungguhnya di sana kelihatan kemuliaan TUHAN seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi sungai Kebar, dan aku sujud. 24 Tetapi masuklah Roh ke dalam aku dan ditegakkannya aku, lalu Ia berbicara dengan aku, kataNya: pergilah pulang, kurunglah dirimu di dalam rumahmu. 25 dan engkau anak manusia, sesungguhnya, engkau akan diikat dengan tali dan dibelenggu, sehingga engkau tidak bisa keluar masuk di tengah-tengah mereka. 26 Dan Aku akan membuat lidahmu melekat pada langit-langitmu, sehingga engkau menjadi bisu dan tidak akan menempelak mereka, sebab mereka adalah kaum pemberontak. 27 Tetapi jikalau Aku berbicara dengan engkau, Aku akan membuka mulutmu dan engkau akan mengatakan kepada mereka: Beginilah firman TUHAN Allah. Orang yang mahu mendengar, biarlah ia mendengar, dan orang yang mau membiarkan, baiklah membiarkan, sebab mereka adalah kaum pemberontak.

Proses dalam buku Yehezkiel berkembang dari tugasan sewaktu zaman sistem pemerintahan babilon sehingga kepada kemusnahan sistem dunia pada pengakhiran jangka masa yang dikenali sebagai masa bagi orang-orang jahil. Rentetan kejadian ini berkembang kearah masa si penjaga dalam bab 33. Zaman sebelum ini adalah masa yang dicakupi oleh nubuatan mengenai kejatuhan Mesir. Zaman kejatuhan ini merupakan pokok pelajaran dalam tulisan Kejatuhan Mesir [036]: Nubuatan tentang Tangan Firaun yang Patah.

Rujukan telah dibuat kepada tulisan-tulisan dari petikan dalam Yeremia 4:15 dan ayat-ayat selepasnya. Ayat dalam Yeremia 4:15-16 mengandungi perkataan yang agak membingungkan.

Yeremia 4:15-16 15 Dengar, orang memberitahu dari Dan, mengabarkan malapetaka dari pergunungan Efraim. 16 Peringatkanlah kepada bangsa-bangsa: Sunguh Dia datang! Kabarkanlah di Yerusalem: Pengepung datang dari negeri yang jauh, memperdengarkan suaranya terhadap kota-kota Yehudi.

Catatan ulasan Alkitab New Oxford mengenai hal ini serta ayat-ayat yang berikutnya:

13-18: Dengan tangkas seperti helang dan angin badai, kereta pertempuran serta kavaleri musuh menghampiri. Ancaman menyusuli dari Dan (8.16), melalui pergunungan Efraim (Bahagian tengah Palestin), Benjamin (6.1) kearah kota-kota Yehudah.

19-22: Walaupun orang-orang itu dungu serta bodoh (5.2-3), nabi meratapi malapetaka yang mendadak dimana telah memusnahkan negeri yang dicintainya sama seperti serangan terhadap khemah (10.19-21).

23-28: Dalam penglihatan, nabi melihat akibat dari penghakiman Tuhan yang mengerikan (7.16; 15.1-4). Sama seperti dibentur dengan bom nuclear yang dahsyat, bumi akan kembali kepada keadaannya yang mula-mula: tidak berbentuk dan kosong (Kej 1:2).

29-31: Sama seperti pelacur yang disisi (3.2-3), seperti wanita yang menderita bersalin, seperti mangsa yang tak berdaya di hadapan musuhnya, Yerusalem, merupakan puteri Sion, meregangkan tangannya dengan ratapan sia-sia dan menderita pada kematiannya- sendirian.

Rujukan mengenai senjata-senjata nuclear bukan secara kebetulan dicoret oleh pena.

Komentator mengetahui bahawa pada masa itu, Yerusalem bersendirian kerana Israel telah ditawan pada 722 BCE. Dan serta Efraim telah dihuni oleh peminjam asing yang tidak akan, dan tidak pernah membantu atau memberi amaran apa-apa kepada Yehuda. Orang-orang ini adalah musuh kepada Yehuda dan terus menjadi musuh mereka sesudah pembuangan, semasa bait Suci dipulihkan kembali yang disebut dalam Ezra, Nehemiah, Hagai, dan Zakaria. Nubuatan ini mempunya dua applikasi.

Kepentingan Yeremiah ialah ia menghubungkan penguasaan sehingga kepada kemusnahan bait suci, dimana pengerahannya berakhir dalam kemusnahan bait suci, iaitu umat pilihan. Umat pilihan tidak boleh dibinasakan dalam hal ini, mereka telah tersebar, ramai yang telah dibunuh. Inilah aktiviti yang melibatkan Yehezkiel dari bab 34 selepas proses mengenai penjaga dalam bab 33. Rentetan peristiwa ini seharusnya boleh dilihat dari masa-masa akhir bagi orang-orang jahil, kejatuhan akhir bagi Mesir, pemusatan kuasa Timur-Tengah, dan sekarang kita boleh melihat muncul bersama-sama sebagai ahli-ahli fundamental Islam. Ini telah terhimpun untuk melepaskan keempat malaikat yang terikat di sungai Efrait (Wah 9:15) untuk peperangan akhir zaman, supaya membunuh sepertiga umat manusia. Proses ini diterangkan dalam tulisan Kejatuhan Mesir [036]: Nubuatan tentang Tangan Firaun Yang Patah.

Ilmu pengetahuan secular moden cuba untuk mengurangkan kuasa serta lapangan bagi nubuatan Alkitab dengan mengasingkan rujukan aplikasi kegenapan bagi pencerobohan awal orang-orang Babel. Perdebatan tradisi mengenainya ialah suku kaum daerah utara Dan dipercayai terlebih dahulu diceroboh, selepas itu Efraim dan seterusnya. Masalah senario ini ialah ketika nubuatan ini ditulis, suku kaum daerah utara sudah berada dalam tawanan dan diluar Araxes, dibawa ke sana oleh orang-orang Asyur. Salmaneser (724-721 BCE) telah menakluki suku kaum di daerah utara pada 722 BCE dan menempatkan semula penghuninya dari Kuta, Babilon, Hamat serta bahagian-bahagian lain (contoh Medes) (lihat Interpreter Dictionary of the Bible, Vol 4, p. 191). Salmaneser menakluki Israel pada 722 BCE.

Tetapi pembuangan besar terjadi dibawah pemerintahan Saigon II (McEvedy The Century World History factfinder, 1984, p. 20). Dan serta Efraim telah hilang pada ketika pencerobohan orang-orang Babel. Lagipun, adalah tidak benar mengatakan bahawa daerah Dan serta Efraim telah dihuni oleh orang-orang Israel – ini tidak benar. Bagi pandangan orang-orang Samaria pula, mereka telah mendiami tempat tersebut pada 722 BCE tetapi sebagai orang-orang Israel yang sah, mereka telah dipulangkan kembali selepas 55 tahun iaitu pada 667 BCE.

Justru itu, orang-orang Samaria menuntut sebagai keturunan dari pribumi orang-orang Israel, bercampur dengan suku kaum tersebut sebagai kaedah yang sengaja diadakan bagi tujuan penempatan politik. Orang-orang Samaria menuntut sebagai wakil yang sah, menafsirkan perkataan-perkataan dalam buku Ulangan 12:5 sebagaimana Tuhan memilih Gunung Gerizim, mengubah Ulangan 27:4 dengan kutukan dari Gunung Ebal dan berkat dari Gunung Gerizim. Bagi orang-orang Samaria, ayat-ayat hukum sepuluh mereka telah digubah secara sintetis dari Ulangan 27:2-8 dan 11:30 menunjukkan bahawa pengorbanan berlaku di atas gunung itu. Justru, pandangan orang-orang Samaria ialah mereka dikembalikan pada 667 BCE dan menjadi penghuni Israel pada masa itu. Tetapi bagi pandangan orang-orang Yahudi pula, mereka bukan dan tidak pernah menjadi orang Israel. Yahuda tidak boleh memiliki kedua-duanya. Sama ada Israel tidak berada di sana beserta nubuatan mengenai akhir zaman atau Israel berada di sana dan orang-orang Samaria adalah orang-orang Israel dengan berkat yang sebenar.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahawa orang-orang Samaria mewarisi berkat dari Efraim dan Manaseh. Tindakan tegas Kristus membicarakan ini menunjukkan Dia tidak menganggap mereka sebagai orang-orang Israel. Lagipun terjemahan buku Dead Sea Scrolls (Gulungan Laut Mati) menunjukkan bahawa masyarakat Yahudi ketika zaman Kristus yakni Efraim dan Manaseh dipisahkan dan menjadi bangsa yang berkuasa pada zaman akhir. Tetapi orang-orang Samaria tidak berkuasa. Sepuluh suku kaum yang hilang itu dibawa ke daerah utara oleh Araxes dan tidak ada bukti dalam Alkitab bahawa mereka wujud pada zaman Yeremia dan zaman pembuangan di Babel. Yeremia juga menegaskan demikian. Dia mengatakan bahawa Allah akan melemparkan Yahuda seperti semua keturunan Efraim, telah Dia lemparkan (Yer 7:15). Lagipun Yeremia 4:23 dan ayat-ayat seterusnya menguraikan secara terperinci mengenai zaman akhir dan pemencilan bumi serta semua kota-kotanya. Nubuatan ini menjadi satu dasar penting bagi penganut Seventh-Day Adventist dalam pandangan mengenai kegairahan Sorga serta teori mengenai pemencilan bumi selama seribu tahun. Mereka telah salah. Mereka telah mengabaikan ayat 27 yang mengatakan Allah tidak akan membuatnya habis lenyap. Walaubagaimanapun tidak ada percekokan bahawa Yeremia 4 mempunyai aplikasi peristiwa-peristiwa akan datang. Yeremia telah menghasilkan rangkanya serta memperlihatkan pengembangan aplikasinya dari kejatuhan Yahuda dibawa orang-orang Babel sehingga pembentukan semula pada zaman akhir. Oleh itu, nubuatan-nubuatan ini menghubungkan ke masa yang lain dimana kita akan menyerapkannya dari nubuatan-nubuatan Alkitab. Maksud pernyataan dalam Yeremia 4:15 ialah Allah akan berbicara melalui orang-orang Efraim dan bukan kepada Yahuda pada zaman akhir nanti, justru menamatkan kependetaan. Ini adalah satu fakta bahawa Kristus akan menamatkan kependetaan dan menggantikannya dengan satu bangsa yang menghasilkan buah.

Seterusnya Yeremia melihat kegagalan Israel mengindahkan amaran dari hamba-hambaNya. Jemaat di Laodakia mengibaratkan keadaan ini pada zaman akhir, dimana tidak mahu mendengar dan juga bersikap terlalu angkuh serta membenarkan diri sendiri. Mereka ini akan dimuntahkan oleh Allah dari mulutNya (Wah 3:14-22). Perhatikan komentar-komentar yang ditujukan kepada Laodakia. Kristus berdiri di pintu dan mengetuk. Kedatangan Mesiah untuk empat jemaat yang terakhir ini lebih awal. Pada Laodakia, Dia sudah ada di pintu. Bagaimanapun, keempat-empat mereka hadir ketika Dia datang. Dia mengutus hamba-hambaNya untuk pergi kepada orang-orang Laodakia tetapi mereka tidak mendengar. Bukan sahaja ketua-ketua diantara orang-orang Laodakia yang gagal, tetapi juga umat-umat pilihan pada setiap peringkat juga gagal untuk bertindak menurut sesuai dengan tanggungjawa yang terdapat dalam Yehezkiel 3 dan 33. Mereka memegahkan diri serta bersikap terlalu kebendaan dan tidak memahami ketelanjangan mereka. Fikirkanlah bagaimana umat-umat pilihan ini dihakimi akibat kemegahan diri mereka sendiri selama lima puluh tahun yang terakhi.

Yeremia meninjau proses amaran ini diberikan kepada umat manusia dalam beberapa pernyataan penting.

Yeremia 7:25-28 berkata:

Yeremia 7:25-28 25 dan sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hambaKu, para nabi, hari demi hari terus-menerus, 26 tetapi mereka tidak mendengarkan kepadaKu dan tidak mahu memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka. 27 Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engakau. 28 Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mahu mendengarkan suara TUHAN Allah mereka, dan tidak mahu menerima pengajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka.

Justru itu, kesudahan kepada sikap Israel yang tidak menurut serta angkuh itu adalah kebenaran. Situasi ini akan timbul pada zaman akhir bersama dengan jemaat Laodikia. Jemaat ini tidak diyakinkan oleh kebenaran, begitu juga didalam penginjilannya atau diantara saudara-saudaranya secara umum.

Pernyataan Yeremia ini bermula di Yerusalem, ke Yahuda dan kemudiannya ke Israel secara umum. Pernyataan ini sekali lagi dipetik dalam Yeremia 25:4-6.

Yeremia 25:4-6 4 Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua hambaNya, yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mahu mendengarkan dan memperhatikannya. 5 Kata mereka: bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah lakumu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan oleh Tuhan kepadamu dan kepada nenek moyangmi, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. 6 Juga janganlah kamu mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepadanya; jangan kamu menimbulkan sakit hatiKu dengan buatan tanganmu, supaya jangan Aku mendatangkan malapetaka kepadamu.

Pernyataan ini diulang dalam Yeremia 35:15. tetapi beza yang terdapat dalam ayat ini ialah terdapat segelintir kecil umat sisa yakni keturunan Rekhab, yang menuruti perintah yang diberikan bapa leluhurnya dan perintah dari Allah. Mereka akan mendapat upah. Konsep ini juga diulang dalam buku Son of Zadok (Anak Zadok) dimana mereka adalah kumpulan minoriti umat pilihan yang setia pada zaman akhir nanti. Konsep ini membentuk dasar pada masyarakat Qumran dan juga Dead Sea Scrolls (Gulungan Laut Mati).

Komentar yang mengatakan bahwa Allah mengutus nabi-nabiNya pada awal pagi tidak bererti Allah itu bangun awal pagi. Pernyataan ini bererti Allah mengutus hamba-hambaNya dengan masa yang mencukupi untuk melakukan tugas dan pertobatan. Tetapi mereka tidak mendengar (Yer 25:7 dan ayat-ayat seterusnya) dan mereka tidak akan mendengar (Yes 26:15-18)

Pernyataan ini diulang dalam Yeremia 26:3-6.

Yeremia 26:3-6 3 Mungkin mereka mahu mendengarkan dan masing-masing mahu berbalik dari tingkah lakunya yang jahat sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh kerana perbuatan-perbuatan mereka yang jahat. 4 Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mahu mendengarkan Aku, tidak mahu mengikuti TauratKu yang telah kubentangkan dihadapanmu, 5 dan tidak mahu mendengarkan perkataan hamba-hambaKu, para nabi, yang terus menerus Kuutus kepadamu, - tetapi kamu tidak mahu mendengarkan – 6 maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.

Silo adalah tempat diamana Tuhan menempatkan namaNya pada mula pertama (lihat Ul 12:5,11 dipetik dari 1 Sam 4:4) tetapi Allah membinasakannya kerana kejahilannya (Yer 7:12). Pernyataan ini ditujukan kepada umat pilihan, bahawa sekiranya Allah tidak memaafkan tempat kediamanNya sendiri, apakah kesudahan bangsa itu sendiri. Perhatikan juga konsep dimaafkan dari pertobatan melalui amaran awal. Perkara ini menekankan betapa pentingnya tugasan hamba-hamba Tuhan yang menepati waktu. Yeremia 29:18-19 juga mengandungi konsep memberi amaran kepada bangsa.

Yeremia 29:18-19 18 Aku akan mengejar mereka dengan pedang, kelaparan dan penyakit sampar, dan Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan dan aib diantara segala bangsa kemana mereka Kuceraiberaikan, 19 sebagai ganjaran bahawa mereka tidak mendengarkan perkataanKu, demikianlah firman TUHAN, yang telah Kusampaikan kepada mereka terus-menerus dengan perantaraan hamba-hambaKu, yakni para nabi; tetapi kamu tidak mendengarkannya, demikianlah firman TUHAN.

Perhatikan fakta bahawa hukuman yang disebut disini sama dengan meterai kedua, ketiga dan keempat dalam Wahyu 6. Justru, zaman akhir merupakan satu aplikasi dan juga bukti.

Ulasan ini juga boleh dilihat dalam Yeremia 44:4-5.

Yeremia 44:4-5 4 Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu semua hambaku, para nabi, dengan mengatakan: janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini! 5 Tetatpi mereka tidak mahu mendengarkan dan tidak mahu memperhatikan supaya berbalik dari kejahatan mereka dan tidak membakar korban lagi kepada allah lain.

Hukum adalah ikatan ketetapan yang Tuhan gunakan untuk mengendalikan umat pilihan dan juga terhadap bangsa-bangsa. Tema ini dipetik juga dalam Zakaria 1:4-6.

Zakaria 1:4-6 4 Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian: berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mahu mendengarkan dan tidak mahu menghiraukan Aku, demikianlah firman TUHAN. 5 Nenek moyangmu, dimanakah mereka? Dan para nabi, apakah mereka hidup untuk selama-lamanya? 6 Tetapi segala firman dan ketetapanKu yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hambaKu, para nabi, bukankah itu telah samapai kepada nenek moyangmu? Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan terhadap kita!

Kesudahannya ialah akan ada kegagalan untuk bertobat. Tetapi Allah akan menyelamatkan umat-umat kita sekiranya kita melakukan kerja dengan rajin dan mereka akan bertobat. Banyak beban yang akan kita hadapi. Allah tidak mungkin meletakkan tuntutan ini di pintu kita.

Aku melayangkan pandanganKu, tidak ada yang menolong; Aku tertegun, tidak ada yang membantu; lalu tanganKu memberi Aku pertolongan, dan kehangatan amarahKu, itulah yang membantu Aku.

Petikan ini diambil dari Yesaya 63:1-8 dan berbentuk Mesianik. Ayat-ayat ini merujuk perihal keselamatan Israel kerana mereka tidak akan berdusta. Kecintaan mereka terhadap kebenaran akan dikembalikan kepada mereka.

Bagaimanapun, apabila Mesiah tiba, bukanlah melalui pekerjaan gereja yang menyebabkan dunia ini terselamat atau malah kejayaan yang samar-samar. Mereka akan mengabarkan injil Kerajaan Allah. Kemudian kesudahannya akan tiba. Bagaimanapun Yesaya 26:15-21 menunjukkan pekerjaan Israel fizikal dan spiritual.

Yesaya 26:15-21 15 Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaanMu; engkau telah sangat memperluaskan negerinya. 16 Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika ajaranMu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. 17 Seperti prempuan yang mengandung, yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang kerana sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami dihadapanMu, ya TUHAN: 18 Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi kami seakan-akan melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. 19 Ya, TUHAN, orang-orang Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula, hai orang-orang yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali. 20 Mari bangsaKu, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. 21 Sebab sesungguhnya TUHAN mahu keluar dari tempatNya, untuk menghukum penduduk bumi kerana kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya. Tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.

Ayat ini telah diteliti dengan lebih terperinci dalam tulisan Kejatuhan Mesir: Nubuatan Tangan Firaun yang Patah [036].

Perkara yang lebih menarik disini ialah ayat ini berbentuk Mesianik serta berhubungan dengan zaman akhir dan pengasingan umat pilihan semasa zaman kegelapan. Pernyataan ini berhubungan dengan kecelakaan di bumi selepas hamba-hamba Allah dimeteraikan (Wah 7:3).

Pertama sekali, umat pilihan akan dibawa keluar, dipanggil serta dikuatkan dalam Roh.

Kemudian, selepas penganiayaan zaman akhir, mereka akan diasingkan sewaktu kedatangan Mesiah supaya dunia ini akan dibawa kepada pertobatan.

Kepentingan proses ini ialah kita diharapkan berbuat segala yang kita mampu, kelak masih tidak dapat membawa dunia ini bertobat. Bagaimanapun, sama ada bangsa ini berhadapan dengan segala kekelutan atau sama ada hanya satu bangsa sahaja atau Israel sendiri sahaja yang dibawa kepada pertobatan dan diselamatkan adalah bergantung dengan apa yang kita lakukan. Kita tidak dihakimi dengan kejayaan aktiviti-aktiviti yang kita lakukan. Ianya bergantung kepada keadaan rohani kita. Dengan ini, tidak ragu lagi bahawa kita mempunyai tugas yang harus dilakukan dan yang terbesar ialah keadaan rohani kita.

Sesungguhnya, pembatalan tulisan nubuatan ini tidak boleh diterima yang mana dikatakan tidak mempunyai aplikasi kepada masa zaman akhir, sedangkan ianya sangat cocok dengan corak peristiwa yang membawa kepada zaman Milenium. Sekiranya komentar duniawi diambil kira, maka seluruh isi Alkitab boleh dibuka kerana semuanya sudah terjadi beberapa abad dahulu dan tidak lagi ada kena-mengena dengan masa zaman akhir. Alkitab menafsirkan isi kandungannya dan kita mempunyai tanggungjawab untuk menjadi pelayan-pelayan kepada mistri-mistri Allah dengan tekun.

Injil mengenai Kerajaan Allah ini diajar melalui teladan dalam hidup sehari-hari dan langsung dari nubuatan. Mereka pergi tangan dengan tangan, tidak boleh dipisahkan dalam melaksanakan tugas-tugas kita. Sekiranya kita cuba batalkan tulisan nubuatan, sama seperti kita menghindari diri kita dari tugasan ini dengan kasar. Sekiranya kita hanya ingin memberitakan sesuatu dengan lancar pada masa sekarang, tanpa ancaman penganiayaan, bagaimana mungkin kita boleh bertahan apabila Yordan dilanda banjir. Sekiranya kita tidak dapat berlawan dengan orang yang berjalan kaki bagaimana mungkin kita memacu kuda sewaktu pencubaan.

Yeremia 12:5 5 “Jika engkau telah berlari dengan orang yang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimana engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram, apakah yang engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?

Ketika ini, Umat pilihan berada dalam masa-masa yang paling selamat, secara relatip berada dalam lingkungan bangsa yang berbahasa Inggeris. Namun kita tidak melakukan apa-apa dan lantas jatuh. Kita dikecewakan oleh beberapa perkara yang remeh-temeh serta beban sesama sendiri yang seharusnya tidak kita pikul. Ingat bahawa ayat dalam Yeremia 12:6 mengatakan:

Yeremia 12:6 6 Sebab saudara-saudaramu dan kaum keluargamu, mereka sendiri juga berbuat khianat terhadap engkau; mereka juga bersama-sama di belakangmu, janganlah percaya kepada mereka, sekalipun mereka berkata manis kepadamu!

Bercakap perkara yang senang memang muda. Mendekati saudara anda lebih susah. Mendekati saudara orang lain mungkin boleh membuat anda mati. Kita harus belajar memacu bersama kuda-kuda sewaktu Yordan dilanda banjir nanti.

Peribahasa bagi seorang askar ialah, sewaktu anda berlatih anda berlawan. Ini tidak mempunyai beza dengan kerumitan dalam peperangan. Setan akan berlawan dengan menggunakan segala senjata dalam angkatannya. Kita mempunyai Roh Kebenaran serta perkataan Tuhan. Sekarang kita mesti bersedia untuk memahami mistri-mistri Allah kerana kehidupan kita bergantung kepadanya. Kehidupan kita mungkin sangat selesa, tetapi ramai diantara orang-orang dalam bangsa kita yang perlu mengetahui mistri-mistri Allah sementara mereka dibawa kepada pertobatan.

Baru-baru ini, seorang pengawai dari gereja lain mengatakan: Jemaat-jemaat Allah Al-Masehi adalah tempat dimana perkataan Tuhan diberitakan – Satu-satunya cahaya yang berkelip dalam kegelapan laut. Dia mengatakan perkataan Allah tidak akan kembali dengan sia-sia (Yes 55:11). Teruskan kerja yang baik dan bantulah antara satu dengan yang lain. Janganlah kecewa kerana ini merupakan senjata kepada musuh.

Tugas yang seterusnya adalah penjelasan mengenai kesudahan akhir bagi orang-orang jahil dan persediaan untuk peperangan yang sudah menghampiri kita. Diberi amaran bererti diberi senjata. Persediaan kita bukan dari segi perlengkapan-perlengkapan fizikal. Kita harus perlengkapkan pengertian kita. Israel telah dipelihara dari menghadapi kekalahan sepanjang masa di padang belantara. Apabila tiba masa untuk memasuki Israel, musuh telah dikalahkan. Begitu juga yang terjadi dengan kita.

Sehingga masa itu tiba, kita akan dijaga oleh Tuhan. Bukan diselimutkan oleh buluh domba, tetapi sebagai askar-askar Allah yang hidup.

Read more...

PENGHAKIMAN PRA ADVENT

Penghakiman Pra-Advent [176]

(Edisi 2.0 19960904-20000712)

Dr Samuele Bacchiocchi dari Andrews University baru saja membuat penyelidikan dalam Hari-hari Raya dan mendapat kesimpulan bahawa hari-hari ini harus dipelihara. Ini sememangnya telah sentiasa menjadi masalah bagi jemaat Seventh Day Adventist (jemaat Masehi Advent Ketujuh) kerana simbolisme Pendamaian dan penghakiman umat pilihan telah bersandar pada satu premis Ellen G White yang cacat. Sam Bacchiocchi telah berhadapan dengan masalah bagaimana untuk mengerti Hari-hari Raya ini dalam pandangan kosmologi SDA. Ini sangat sukar kerana sebab-sebab yang dituliskan dalam karya ini. Judaisme mempunyai masalah serupa kerana ia tidak memahami kedatangan-kedatangan Mesianik itu serta pembentukan jemaat. Dengan itu, pengertian mereka tentang urutan penghakiman juga cacat. Ianya jelas bahawa Sam Bacchiocchi kini berhadapan dengan masalah berkenaan penghakiman pra-advent (pra-kedatangan). Karya ini menganalisa doktrin itu.

Christian Churches of God

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA

E-mail: secretary@ccg.org

(Hakcipta ã 1996, 2000 Wade Cox)

(Tr. 2005)

Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan. Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

Karya ini boleh didapati daripada Internet di:

http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

Penghakiman Pra-Advent [176]

Dr Samuele Bacchiocchi dari Andrews University baru saja membuat penyelidikan dalam Hari-hari Raya dan mendapat kesimpulan bahawa hari-hari ini harus dipelihara. Ini sememangnya telah sentiasa menjadi masalah bagi jemaat Seventh Day Adventist kerana simbolisme Pendamaian dan penghakiman umat pilihan telah bersandar pada satu premis Ellen G White yang cacat. Sam Bacchiocchi telah berhadapan dengan masalah bagaimana untuk mengerti Hari-hari Raya ini dalam pandangan kosmologi SDA. Ini sangat sukar kerana sebab-sebab yang dituliskan dalam karya ini. Judaisme mempunyai masalah serupa kerana ia tidak memahami kedatangan-kedatangan Mesianik itu serta pembentukan jemaat. Dengan itu, pengertian mereka tentang urutan penghakiman juga cacat. Ianya jelas bahawa Sam Bacchiocchi kini berhadapan dengan masalah berkenaan penghakiman pra-advent. Dia telah mengemukakan pertanyaan berikut:

Soalan: Patutkah Jemaat Masehi Advent Ketujuh kita mempertimbangkan untuk meluaskan dasar taipologi Hari Pendamaian dalam penghakiman pra-Advent dengan memasukkan Hari Raya Sangkakala-sangkakala?

Sam Bacchiocchi bergantung pada komen-komen Rabbi S.M. Lehrman bahawa:

“Alkitab yang biasanya memberikan sebab untuk setiap ibadat tidak berbuat begitu dalam kasus Rosh Hashanah [Tahun Baru atau Hari Raya Sangkakala-sangkakala], dan menganggap kesejahteraan rohani setiap individu terlalu jelas untuk memerlukan komen. Kepada guru-guru kemudiannya kami serahkan gambaran hari penghakiman di mana semua makhluk hidup berlalu di hadapan Takhta Syurgawi untuk membuat perhitungan bagi perbuatan-perbuatan mereka dan untuk menerima janji belas kasihan.”

Komen tentang guru-guru kemudian itu adalah kritikal. Erti perayaan-perayaan itu terkandung di dalam Alkitab. Judaisme rabbinikal tidak mengakui Perjanjian Baru. Di situlah letaknya masalahnya. Bahagian kedua masalah itu adalah pemahaman Adventist tentang penghakiman pra-advent itu.

Pemahaman Adventist tentang doktrin penghakiman pra-advent bersandar pada satu fiksyen sejarah. Fiksyen ini adalah bahawa Kristus telah memasuki tempat suci menurut nubuatan yang menentukan tahun 1844 sebagai waktu peristiwa itu.

Tarikh ini ditentukan dari satu siri premis-premis palsu.

Premis palsu yang pertama adalah bahawa Empayar Rom Kudus yang secara nubuatannya memakan waktu 1,260 tahun, dan dua kali masa, satu kali masa dan setengah kali masa menurut Wahyu 12:6,14 (lihat Wahyu 12:1-18), berakhir dengan Revolusi Perancis. Umat Adventist di bawah Miller dan White berpendapat ia bermula pada 538 dan berakhir pada 1798 atau tarikh-tarikh sedemikian. Ini telah menghasilkan pergerakan Advent tahun 1842-44. Mereka telah mempertimbangkan dengan tepat bahawa Empayar Rom Kudus adalah sistem Binatang dan Perempuan Sundal itu. Sistem Advent tidak memahami sepenuhnya berapa lamakah empayar itu atau apakah yang diwakili oleh tanda binatang itu. Mereka membuat kesilapan-kesilapan yang berikut.

1. Mereka memutuskan bahawa Empayar Rom Kudus berakhir dengan Revolusi Perancis. Sesetengah orang menganggap waktu ini berakhir pada 1798. E.G. White, antara lainnya, berasal dari golongan pemikiran ini. Mereka telah membentuk satu teologi yang berpendapat bahawa dua saksi itu adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Mereka telah diinjak-injak di jalanan di Paris dan sebagainya. Tarikh kedatangan (advent) dibentuk di sekitar tahun 1842. Tarikh-tarikh diatur semula di sekitar Paskah dan kemudian Pendamaian 1844. Kedatangan itu tidak berlaku dan akhirnya terserah kepada mereka yang tertinggal, contohnya E.G.White, untuk mengertikan nubuatan palsu ini.

Ellen White sepatutnya telah mengesampingkan seluruh senario itu dan bermula sekali lagi, mencari kesilapan di sebalik logik itu. Kesilapannya mudah saja. Empayar Rom Kudus tidak berakhir pada 1798 ataupun 1814 seperti yang dinyatakan orang lain dalam gerakan Advent dan Jemaat Tuhan. Pandangan yang satu lagi ini adalah bahawa Napoleon adalah penghujung Empayar Rom Kudus dan mereka terpaksa merencanakan titik-titik permulaan untuk waktu 1,260 tahun ini. Akhirnya permulaan Empayar Rom Kudus telah ditetapkan pada berbagai tarikh tidak betul di sekitar pemulihan Justinian dan dari Busta Gallorum dan sebagainya.

Masalahnya adalah Napoleon tidak dikalahkan sehingga tahun 1815 di Pertempuran Waterloo dan dia bukanlah sebahagian dari Empayar Rom Kudus. Malah dia telah membubarkan Empayar Rom Kudus pada 1806 dan, selepas kekalahannya pada 1815, Empayar ini dibentuk semula sebagai Konfederasi (Persekutuan) Jerman di bawah Jabatan Presiden Austria.

Empayar ini bertahan sehingga 1850 apabila ia dibubarkan. Tenteranya tidak dibubarkan sehingga tahun 1872. Pasitan terakhir berlangsung antara 1823-1846 dalam Negeri-negeri Paus (lihat M. Martin Decline and Fall of the Roman Church, halaman 254). Dengan itu, tiada apa yang mungkin berlaku sehingga tahun 1850. Tiada dari umat Adventist Amerika yang memahami apapun dari ini kerana mereka tidak tahu apa-apa tentang keadaan politik benua dan tidak mengambil bahagian dalam perang-perang Napoleon itu. Tidak mungkin adanya kedatangan pada 1844 kerana Pasitan masih berterusan dan 1,260 tahun itu belum lagi lengkap. Empayar itu bermula pada 590 CE dari deklarasi Gregory I. Maka nubuatan itu adalah nubuatan palsu.

2. Ellen White cuba membayangkan nubuatan palsu itu menjadi pendudukan Bait Suci di syurga. Dia kemudiannya membuat dakwaan salah bahawa Kristus telah memasuki tempat kudus itu pada 1844 dan bahawa peristiwa itulah yang telah diramalkan. Gerakan Advent, mengikut pertimbangan ini, tidak salah; ia hanya salah tafsir tentang peristiwa itu. Kegagalan untuk menangani kesilapan ini telah melumpuhkan pekhabaran zaman akhir selama setengah abad. Kristus telah memasuki tempat kudus pada kenaikannya. Ibrani 8:1-2 menunjukkan bahawa Kristus duduk sebagai Imam Besar dan pelayan di tempat kudus Khemah Suci sejati. Begitulah keadaannya dalam abad pertama agar umat pilihan dapat didamaikan kepada Tuhan. Peristiwa ini berlaku pada hari Minggu 18 Nisan atau 9 April 30 AD (TM) (lihat karya Penentuan Masa Penyaliban dan Kebangkitan (No. 159)). Ibrani 9:12 menunjukkan bahawa dia telah masuk sekali untuk selama-lamanya, dan telah mendapat kelepasan kekal untuk semua. Ini merupakan pandangan seluruh jemaat mula-mula selama hampir sembilan belas abad. Kalaulah Kristus tidak memasuki tempat kudus sehingga 1844, maka orang mati syahid serta orang-orang kudus zaman-zaman awal telah mati dengan sia-sia. Pandangan kemasukan ke dalam tempat kudus pada 1844 ini tidak masuk akal dan bersifat bidaah namun adalah psikologi kultus yang klasik, iaitu membuat penjelasan rasional lebih daripada mengaku kesalahan. Maka pandangan ini terus kekal, tanpa tentangan, dalam satu bahagian jemaat.

3. Senario 1844 telah gagal mengambil kira satu lagi nubuatan yang tidak difahami pada waktu itu. Nubuatan ini menunjukkan bahawa kedatangan itu tidak akan terjadi untuk kira-kira 190 tahun lagi. Nubuatan itu telah disalah faham oleh Russell dan Saksi-saksi Yehovah (Jehovah’s Witnesses) dan juga menjadi punca keruntuhan mereka berhubung 1914 dalam nubuatan. Nubuatan itu berkaitan dengan kejatuhan Mesir dan Zaman Bangsa-bangsa Bukan Yahudi (lihat karya Kejatuhan Mesir: Nubuatan tentang Lengan-lengan Patah Firaun (No. 36)). Nubuatan ini telah menyaksikan seluruh Jemaat Koptik Mesir ingin bersatu semula dengan Rom dari tahun 1996 setelah berpisah sejak 451 CE.

Penghakiman pra-advent bermula dari pemualafan jemaat pada Pentakosta 30 CE. Penghakiman dunia ini bermula dari kedatangan (advent) pertama, bukan yang kedua (Yohanes 12:31).

Jemaat dimasukkan dalam penghakiman dari pembaptisan. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? (1 Petrus 4:17). Penghakiman telahpun bermula di rumah Tuhan dalam abad pertama CE sebelum Petrus menulis.

Dengan cara itu kita semua telah ditentukan dari semula, dipilih, dipanggil, dibenarkan dan dengan itu dimuliakan (Roma 8:29-30). Kristus layak. Iblis telahpun dihakimi. Waktu penghakiman kita adalah sekarang. Dunia akan dihakimi pada Hari Besar Terakhir.

Hari Raya Sangkakala-sangkakala dan Pendamaian bukannya membayangi penghakiman. Keduanya membayangi campur tangan dan pendamaian. Sangkakala-sangkakala mewakili seruan kedatangan Mesias dan kejatuhan kerajaan-kerajaan dunia ini. Ada dua sangkakala (Bilangan 10:1). Peristiwa ini telah dinubuatkan bukan saja dalam Wahyu tetapi juga dalam Yosua di Yerikho (lihat karya Kejatuhan Yerikho (No. 142)) dan dalam Ester (lihat karya Komentar Tentang Ester (No. 63)).

Hari Pendamaian mempunyai keduaan dalam proses pengudusan. Taip pertama adalah sebagai Mesias Imam yang diwakili oleh pakaian lenan. Taip kedua adalah sebagai Mesias Raja yang dibayangkan oleh pakaian raja Imam Besar. Kambing Azazel mewakili pengikatan Iblis supaya pemerintahan Mesias Raja ini dapat berlaku. Itulah sebabnya kenapa urutannya seperti itu dalam Imamat 16:1-34.

Simbolisme itu jelas difahami mewakili dua Mesias, Mesias Harun dan Mesias Israel dan bahawa kedua-dua ini adalah Mesias yang sama. Ini difahami dari sebelum zaman Kristus dan pengertiannya dicatatkan dalam DSS pada Peraturan Damascus VII (Damascus Rule VII) dan fragmen dari gua IV (lihat Vermes Dead Sea Scrolls in English untuk penjelasan).

Ertinya adalah bahawa Mesias Imam telah menebus bagi dan mendamaikan Israel dari penyaliban, kebangkitan dan kedatangan itu.

Penghakiman kita adalah sekarang. Penzina Korintus telah diserahkan kepada musuh itu agar hidupnya dapat diselamatkan pada hari akhir (1 Korintus 5:5). Dia nampaknya telah bertaubat dan telah dipulihkan kepada jemaat. Dunia tidak dihakimi sekarang. Ia dihakimi selepas Milenium (Seribu tahun) pada Hari Besar Terakhir yang mewakili Penghakiman Agung Takhta Putih dalam Wahyu 20:11 dan seterusnya. Itulah sebabnya kenapa Hari Besar Terakhir adalah perayaannya yang tersendiri. Ia mewakili persiapan untuk kedatangan kota Tuhan ke dunia sesudah pemerintahan milenium Kristus sebagai Mesias Raja bersama dengan orang-orang kudus selama seribu tahun. Kebangkitan kedua adalah kebangkitan untuk penghakiman atau keputusan dari pengadilan, iaitu hukuman (krisis), dan bukan pembinasaan seperti yang disebutkan KJV (Yohanes 5:29). Pandangan bahawa dunia selebihnya akan binasa merupakan tuduhan kasar terhadap sifat Tuhan (lihat karya Kebangkitan Orang Mati (No. 143)).

Ellen G White telah mengambil pandangan Jerome berhubung Milenium syurgawi yang telah ditolak oleh jemaat-jemaat pemelihara Sabat selama tujuh belas abad sebagai bidaah. Dia melakukan ini kerana dia tidak dapat mengerti struktur di sekitar kegagalan nubuatan 1844 ini. Daripada meninggalkan kesilapan ini, Adventisme telah dilumpuhkan oleh hal ini sejak itu. Kesilapan-kesilapannya berhubung Milenium adalah sangat serius. Itu adalah subjek karya yang lain.

Kamu tidak boleh masukkan anggur baru ke dalam bekas lama atau yang rosak. Amsal 16:3 berkata bahawa jika kita serahkan segala perbuatan kita kepada Tuhan maka Dia akan melaksanakan segala rencana kita. Ianya bukan yang sebaliknya. Sesudah Tuhan membuka mata kita terhadap perayaan-perayaan ini, kita harus memelihara perayaan-perayaan itu dan dengan itu kita kemudiannya akan berkembang dalam pemahaman.

q

Read more...

KUMPULAN UMUM DAERAH KELAWAT/ZON KELAWAT KOTA BELUD

>> Monday, June 08, 2009

Satu Kumpulan Umum selama 16 hari akan diadakana di daerah kelawat pada bulan Julai 2009 nanti. Kumpulan Umum ini adalah merupakan Program Mission Seventh Day Adventist Sabah. Kumpulan Umum ini akan diadakan secara berkelompok di mana satu kelompok akan digabungkan beberapa gereja yang berdekatan. Para peneramah dalam Kumpulan Umum ini adalah pelajar-pelajar Universiti dari USA.


Para anggota gereja di daerah ini datanglah beramai-ramai dan kepada pelajar-pelajar dalam kelas baptisan yang hatinya sudah tergerak untuk menyerahkan jiwa kepada Yesus bolehlah mendaftarkan diri kepada Ketua Gerea masing-masing sebagai calon baptisan dalam Kumpulan Umum tersebut.

Kelompok gereja dan tarikh Kumpulan umum tersebut akan saya postkan di dalam blog ini pada masa akan datang.

Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP