LAWATAN KOIR PELAYANAN WANITA ZON KELAWAT KE GEREJA SDA RUKOM PITAS.

>> Saturday, May 11, 2013


27hb April 2013 : PITAS   Kumpulan Koir Pelayanan Wanita Zon Kelawat (D’ K Melodies)  telah melawat Gereja SDA Rukom Pitas.  Kumpulan Koir yang dipimpin oleh Puan Sally Bingku Lamam mempunyai anggota seramai 30 orang  yang mewakili 7 buah gereja  yang terdapat di Zon Kelawat. Semasa kumpulan ini melawat di Gereja SDA Rukom Pitas hanya 28 orang sahaja anggota kumpulan koir ini yang telah menyertai kumpulan ini melawat di sana.  Sebanyak enam lagu yang telah dinyanyikan oleh kumpulan ini, di mana empat lagu dinyanyikan secara koir,  satu lagu dinyanyikan secara Trio dan satu lagu  lagi dinyanyikan secara solo.
Kumpulan Koir Pelayanan Wanita Zon Kelawat ini baru sahaja ditubuhkan pada awal tahun 2013. Lawatan ke Gereja SDA Rukom Pitas adaah merupakan lawatan pertama kumpulan koir ini sejak penubuhannya dalam usaha mengabarkan firman Tuhan melalui alunan suara dan senikata lagu lagu rohani kepada umat-umat Tuhan yang haus akan  firman Tuhan dan penghiburan melalui lagu-lagu rohani.

Turut serta dalam lawatan ini ialah Pastor George Lamam Pendeta Daerah Kelawat dan Pastor Mansur Gingging Mantan Presiden Mision Sabah.

Kumpulan Koir D' K Melodies (Pelayanan Wanita Zon Kelawat)

Pr George Lamam Pendeta Daerah Kelawat menyampaikan Kotbah di Gereja SDA Rukom Pitas




Read more...

RENUNGAN :SELAMAT DATANG HARI SABAT

>> Friday, April 05, 2013

Enam hari telah kita jalani.  Hari-hari bekerja telah kita lalui dengan segala jenis kegiatan yang membuat pikiran, tubuh dan rohani kita menjadi capek.  Apakah kita terus membebani diri kita dengan bekerja terus tanpa istirahat?

Tubuh manusia bagaikan pakaian atau mobil atau sebuah perabot yang bila dipakai terus menerus akan membuat barang itu menjadi rusak.  Untunglah ketika Tuhan menciptakan dunia ini, Ia juga menyediakan satu hari penuh agar manusia beristirahat. “Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu.” (Kejadian 2:3)
Allah mengetahui bahwa ciptaaNya yang paling mulia itu bisa capek kalau terus-terusan bekerja.  Itulah sebabnya Ia memberikan perintah agar pada hari ketujuh manusia harus berhenti dari segala pekerjaan (Keluaran 20:8-10).   Pada hari itu segala ketegangan pekerjaan harus ditinggalkan.  Satu hari penuh sejak mata hari terbenam hingga mata hari terbenam adalah waktu untuk berhenti sebagimana Allah sendiri berhenti pada hari ketujuh.
Pembaca yang dikasihi Yesus, laju kehidupan modern melahirkan tingkat ketegangan tertentu bagi hampir semua orang.  Hampir tak satupun orang luput dari stres. Persoalan-persoalan hidup membuat sistim kelenjar tubuh bekerja melakukan fungsinya diluar batas.  Ketegangan atau stres panjang memaksa kelenjar adrenalin bekerja keras bahkan hingga kehabisan. Ini memerlukan waktu untuk memulihkan kembali fungsinya agar bekerja dengan  normal. Tuhan telah menyediakan satu hari bagi umatNya untuk memulihkan tubuhnya.  Tuhan menyisihkan hari ketujuh sebagai hari dimana ciptaanNya yang Ia kasihi bisa menikmati hidup ini dengan penuh arti.  Ia mau agar hari yang Ia berkati itu digunakan sebagai hari untuk menyegarkan kembali baik tubuh maupun rohani umat-umatNya.
Keteraturan dalam bekerja dan beristirahat dapat memperbaiki tubuh berfungsi normal.  Enam hari dalam satu minggu digunakan untuk bekerja.  Mungkin saja seseorang menanggung beban pikiran yang begitu berat sepanjang enam hari itu, ia memikul tanggung jawab pekerjaan yang begitu besar.  Bisa saja persoalan-persoalan besar terjadi sepanjang enam hari kerjanya.   Namun, ada hari khusus yaitu hari yang dikuduskan oleh Allah diberikan kepada semua orang untuk melepaskan beban-beban itu  bersama Penciptanya.
Saudara Pembaca yang dikasihi Yesus.  Dikisahkan dalam Injil Lukas bahwa pada satu hari Sabat Yesus bersama murid-muridNya berjalan di ladang gandum. ( “Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-muridNya memetik gandum dan memakannya sementara mereka menggisarnya dengan tangannya”. Lukas 6:1 ).  Kisa ini menjelaskan bahwa mereka berjalan di ladang dalam satu perjalanan dari suatu tempat menuju suatu tempat.  Kisah ini tidak menjelaskan bahwa Yesus sedang menanam gandum atau membersihkan ladang  gandum.  Yesus dan murid-muridNya ditentang oleh seorang Farisi karena menurutnya Yesus dan murid-muridNya berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.   Untuk menjawab orang Farisi itu Yesus memberikan contoh kisah Daud dan orang-orang yang mengikutinya dalam sebuah perjalanan mereka kelaparan dalam perjalanan itu. Daud bersama orang-orang yang mengikutinya dalam satu tugas suci menjalankan perintah raja.  Imam memberikan roti kudus kepada mereka karena hanya itu yang ada. (I Samuel 6:3-4).
Pembaca yang dikasihi Yesus,  Yesus bersama murid-muridNya pada hari Sabat itu sedang menjalankan tugas suci.  Melawat orang sakit atau mengunjungi orang dalam penjara adalah kemungkinan besar yang mereka lakukan.  Dalam perjalanan jauh “berjalan kaki” itu, sudah pasti Yesus dan murid-muridNya kelaparan. Mereka tidak membawa makanan, bagi Yesus, membawa bekal dalam perjalanan tugas suci tidaklah penting.  Tetapi dalam perjalanan suci itu murid-muridNya perlu makan karena kelaparan.  Akhirnya mereka “memetik“ gandum dan memakannya.  Orang Farisi menyoroti Yesus dan murid-muridNya karena “memetik” menurutnya adalah bekerja namun orang Farisi itu tidak menyoroti perjalanan sebagai sebuah pekerjaan karena ia tahu perjalanan yang mereka lakukan pada hari Sabat itu adalah perjalanan suci.
Apa bila  saudara telah melakukan tugas sepanjang enam hari kerja, beban tugas yang berat yang mungkin dialami sepanjang enam hari, saudara capek karena tugas terlalu banyak, ketegangan pikiran mungkin saja saudara alami sepanjang minggu bekerja. Tubuh dan rohani saudara perlu disegarkan kembali.  Tinggalkan semuah itu dan terimalah hari perhentian hari yang dikuduskan oleh Allah yakni hari Sabat.  Selamat Datang Hari Sabat.

Read more...

JANGAN MENJADI SEPERTI KATAK

>> Wednesday, March 06, 2013

Jangan Menjadi Seperti Katak

Katak merupakan hewan amfibi yang bisa hidup di dua alam yaitu darat dan di air. Dengan kulitnya yang berlendir, maka katak dapat menyesuaikan hidupnya di daratan. Katak ini dapat dengan mudah memindah-mindahkan tubuhnya baik di darat maupun di air.

Ada pula yang mengaku orang kristen akan tetapi memiliki pola kehidupan seperti katak. Pada saat di gereja bisa menjadi orang yang sangat terhormat, atau bahkan memberikan dana bantuan yang sangat besar untuk kelangsungan pelayanan gereja.

Akan tetapi pada saat orang tersebut keluar daru gereja, maka akan menjadi pribadi yang lain. Pribadi yang tidak mengenal Yesus. Bisa menjadi bengis dalam berumah tangga, ada yang melakukan korupsi, ada yang suka berjudi, atau melalukan berbagai hal negatif lainnya.

Sangat banyak godaan yang ditawarkan oleh dunia untuk menjerat orang-orang yang taat kepada Tuhan. Seringkali jemaat gereja terseret dalam rupa-rupa kenikmatan dunia. Orang yang mengaku kristiani tetapi masih hidup di dalam dosa, itu sama halnya telah “mematikan” karya Kristus di dalam diri kita.

Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Roma 6:5

Read more...

SEBUAH PENGORBANAN

Sebuah Pengorbanan

Semalam saya membaca sebuah buku yang mengisahkan anak-anak kecil di tempat penampungan. Pada saat itu adalah masa-masa peperangan sehingga banyak anak-anak kecil yang terluka.

Salah satu diantara mereka terluka dan segera membutuhkan donor darah secara cepat. Dokter yang menangani adalah orang asing sehingga mengalami kesulitan dalam hal komunikasi. Dokter hanya menggunakan bahasa isyarat bahwa dirinya sedang membutuhkan darah untuk menolong nyawa seorang anak.

Beberapa diantara anak-anak kecil itu hanya terdiam. Tidak ada satu pun yang mengacungkan jari. Sampai pada akhirnya salah satu diantaranya bersedia untuk diambil darahnya. Anak kecil itu menangis setiap kali dokter mengambil darahnya. Tangisnya semakin pecah saat dokter memasukkan kembali jarum dan mengambil darahnya.

Kebetulan ada seorang ibu yang dapat berbahasa asing dan menanyai mengapa anak kecil itu menangis. Ibu itu pun terkejut setelah mendengar jawaban dari anak itu.

Ibu: Nak, mengapa kau menangis?

Anak kecil: Dokter telah mengambil darah saya Bu, dan sebentar saya akan mati.

Rupanya anak kecil itu mengira bahwa dokter meminta dirinya untuk menyerahkan seluruh darahnya untuk menolong anak yang kritis. Dan setelah darahnya diambil, dia beranggapan bahwa dirinya akan mati. Ibu dan dokter pun tertegun, kemudian melontarkan pertanyaan:

Ibu: Mengapa kau bersedia mengorbankan dirimu?

Anak kecil: Karena dia sahabat saya.
Seorang anak kecil pun mengetahui apa arti sebuah pengorbanan. Ia rela memberikan nyawanya untuk seorang sahabatnya. Seperti halnya dengan Yesus yang telah rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa setiap manusia.
Lantas, apa yang sudah kita berikan bagi Yesus? Sudahkah kita memberikan seluruh hidup kita untuk kemuliaan Yesus? Masihkah kita perhitungan dalam memberikan perpuluhan atau memberi sesama kita? Ingatlah bahwa hidup kita ini ada di tangan Tuhan.



Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Maleakhi 3:10

Read more...

TEPAT WAkTU

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang kesal hati karena dirinya harus membayar pajak dua kali lipat karena tidak membayar tepat waktu. Dia mengatakan bahwa, tak ada ruginya jika terlambat satu hari saja bila dibandingkan sebulan.

Di sini dapat ditarik kesimpulan bahwa segala sesuatu yang dilakukan tidak tepat pada waktunya, maka akan menjadi sia-sia dan bahkan akan merugikan. Seperti Yesus yang melakukan mujizat tepat pada waktunya. Saat perkawinan di Kana, Yesus mengubah air menjadi anggur saat para pelayan kehabisan anggur untuk menjamu para tamu.

Demikian pula pertolongan Tuhan pada kita selalu tepat pada waktunya. Tuhan tak akan pernah membiarkan kita benar-benar terjatuh karena tangan-Nya selalu menopang kehidupan kita.
Tuhan juga telah mengatur setiap napas dan jantung kita untuk selalu berdetak tepat pada waktunya. Tuhan juga selalu membuat matahari terbit di belah barat tepat pada waktunya. Tuhan selalu tepat waktu untuk menjaga setiap kehidupan kita.

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 4:16

Read more...

KASIH MENGUBAH SEGALA SESUATU.

>> Wednesday, February 06, 2013


Kasih Mengubah Segala Sesuatu


Kasih Mengubah Segala Sesuatu – Di dunia ini, banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai sebuah kesuksesan. Segala macam cara mulai mereka gunakan dan menghalalkan banyak dosa. Di sinilah orang-orang mulai meninggalkan kasih. Setiap manusia akan cenderung memiliki kepribadian yang egois dan mementingan diri sendiri.

Saat kegagalan menimpa, maka hanya ada keputus-asaan tanpa ada seorang pun yang peduli. Keserakahan, kekayaan, kehormatan dan keegoisan akan menjadi bumerang bagi orang yang telah menaburnya. Tanpa kasih, kita akan hidup seorang diri. Jiwa kita pun menjadi hampa.

Di dalam kasih tidak ada kegagalan. Di dalam kasih tidak ada kesendirian. Kasih itu dapat mengubah segala sesuatu. Kasih dapat mengubah kutuk menjadi berkat. Kasih dapat mengubah duka menjadi suka. Kasih dapat mengubah air mata menjadi hidup penuh tawa.

Saat kita mengasihi orang lain, maka secara tidak langsung kita telah mengubah kehidupan orang lian menjadi lebih baik. Dan pada saat itu juga, Tuhan juga telah mengulurkan tangannya untuk mengubah kehidupan kita dan memberkati kita. Jangan pernah berhenti untuk mengasihi orang lain bila kita tetap ingin mendapatkan kasih yang sempurna dari Tuhan.

Kasih merupakan senjata yang paling ampuh untuk menguasai keadaan. Tidak ada seorang pun yang mampu melukai perasaan kita. Saat luka-luka itu datang menyerang kita, maka luka-luka itu akan berubah menjadi berkat dan bahkan berbalik untuk memberkati orang yang melukai kita. Maka dari itu mulailah berlomba untuk mengasihi dan bersiaplah untuk endapatkan berkat yang luar biasa dari Tuhan.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

1 Korintus 13:7-8

Read more...

TUHAN APA KAU BENAR-BENAR MENYERTAIKU?

Pada suatu hari saya berbincang dengan seorang teman. Dia bercerita tentang banyak hal, tak sedikit pula yang dia menceritakan tentang masa-masa kesukaran yang kini tengah menghimpit kehidupannya. Mulai dari segi ekonomi keluarga hingga masalah pekerjaan.Tuhan, Apa Kau Benar-Benar Menyertaiku?



Setiap kali dia mengeluh, saya hanya berkata “Bersykurlah.” Dia pun melontarkan pertanyaan, “Apakah benar Tuhan itu menyertai kehidupan saya? Mana bukti penyertaan-Nya? Kenyataannya hidupku selalu susah.”

Saya pun terdiam sejenak, dan tampaknya Roh Tuhan berbicara. “Selama engkau masih bernafas sampai detik ini, itulah bukti penyertaan-Ku padamu.”

Terkadang kita selalu menuntut banyak hal namun lupa untuk bersyukur. Saat kita bersyukur pun pasti karena ada sesuatu hal yang besar. Kita lupa bahwa yang memberi nafas hidup ini adalah Yesus. Sia-sialah apa yang kita minta dan apa yang kita miliki pada saat ini bila kita tidak memiliki nafas.

Kehidupan adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kita. Kehidupan adalah satu-satu harta jasmani yang tak bisa terbeli oleh apapun juga. Ketika kita masih bisa membuka mata pada pagi hari, maka pergunakanlah tubuhmu untuk menyembah Tuhan sebelum kita memulai aktivitas kita sebagai manusia di dunia ini.

Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup. Ayub 33:4

Read more...

BAHAGIA YANG SESUNGGUHNYA

Hari ini aku sangat bahagia! Apa  definisi bahagia yang sesungguhnya? Dengan harta yang berlimpah? Atau harus berpergian ke tempat-tempat yang jauh dan menghabiskan banyak uang? Mungkin juga haruskan puas berbelanja semua barang yang kita ingini?

Bahagia yang sesungguhnya bukanlah bahagia yang diciptakan oleh kebendaan. Bahagia itu diukur dari hati nurani, di mana kita bisa tertawa lepas dengan situasi dan kondisi kita yang apa sahaja.

Sepulang dari gereja saya dan teman-teman berkumpul bersama. Di tempat itu kami memasak makanan yang sederhana. Ada sesuatu yang berbeda ketika memasak. Ada canda tawa yang membumbui perkumpulan kami.

Rasa bahagia yang didapat dari seorang teman/sahabat tidak dapat ditukar dengan makanan enak di restoran ternama. Apa gunanya bila kita makan di tempat mahal atau pun pergi jalan-jalan di tempat-tempat mewah bila hanya seorang diri?

Bahagia yang sesungguhnya ada di dekat kita. Bahagia yang sesungguhnya adalah saat di mana kita berkumpul dan saling berbagi dengan keluarga atau sahabat-sahabat kita. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika kita melihat senyum mengembang pada bibir mereka dan telinga kita mendengar tawa mereka.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17:17

Read more...

HATI YANG LEMBUT

>> Monday, January 14, 2013

Seorang anak kecil sedang membantu neneknya memasukkan kapas pada sebuah kain bantal. Anak itu pun senang sekali bermain dengan bantal yang sudah di isi penuh dengan kapas. Sesekali dia menekan-nekan bantal itu dan bantal tersebut tetap saja kembali ke bentuk semua.

Ia pun menjadi lebih penasaran ketika ia berusaha mencakar-cakar permukaan bantal namun bantal itu tetep lembut. Ia pun mulai mengajukan pertanyaan kepada neneknya.

“Nek mengapa bantal ini begitu lembut dan tidak rusak walau telah aku pukul-pukul?”

Dengan tersenyum neneknya pun menjawab, “Cucuku, di dalam bantal itu terdapat sebuah kapas di mana kapas itu bersifat elastis. Bila kau tekan, maka kapas itu akan membentuk tekanan yang kau berikan pada kedua tanganmu. Dan saat kau tarik kembali tanganmu, kapas itu pun akan kembali mengembang.”
“Oh begitu ya Nek, berarti hati Nenek seperti kapas. Lembut dan tidak mudah marah dengan semua kenakalanku. Saat aku nakal, Nenek selalu kembali baik padaku.”
Ilustrasi di atas menceritakan tentang kelembutan hati. Hati Yesus itu lembut, Ia menerima semua tekanan yang menimpa Diri-Nya dengan sabar. Saat orang banyak memaki, Yesus mengembalikan semua makian itu dengan kasih. Hal ini terbukti dengan penyaliban Yesus untuk menebus dosa-dosa mereka.

Lalu bagaimana dengan hati yang kita miliki? Sudahkah kita memiliki hati yang lembut seperti kapas? Hati yang memiliki kesabaran seluas samudera? Setiap kesabaran dan kelembutan yang kita berikan pada setiap orang yang melukai kita tidak akan sia-sia. Selalu ada imbalan dari Bapa untuk setiap perbuatan baik yang kita lakukan.

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Matius 5:5

Read more...

MENANGIS BUKAN BERERTI LEMAH

Banyak orang yang mengidentikan “tangis” dengan “lemah”, mengganggap orang yang menangis tak mampu melakukan banyak hal dan selalu putus asa bahkan kerap menyerah. Orang yang mengeluarkan air mata banyak yang dipandang rendah karena dikategorikan sebagai makhluk lemah.

Menangis itu adalah salah satu cara untuk menumpahkan emosi jiwa. Menangis itu wajar. Yesus pun pernah mencucurkan air mata saat Dia menjadi manusia. Lebih baik menangis dari pada mengutuk orang lain.
Pengkhotbah 3:4 mengatakan bahwa “ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;” segala sesuatu diperbolehkan namun ada masanya. Alangkah baiknya jika kita datang bersujud kepada Yesus dan menangis di bawah kaki-Nya. Saat kita datang dan berserah kepada Yesus, maka Yesus akan mengangkat semua beban-beban kita.
Orang yang lemah adalah ketika ia mengalami kegagalan maka tidak mempunyai keinginan untuk bangkit lagi. Orang yang lemah adalah ketika dia disakiti maka akan menuntut balas terhadap mereka yang menyakiti dirinya. Orang yang lemah adalah orang yang tidak mampu mengasihi.

Menangis bukan berarti lemah. Menangis juga merupakan salah satu bentuk luapan kebahagiaan atau pun ucapan syukur. Bersyukur atas segala kasih kemurahan Tuhan yang masih kita nikmati sampai detik ini. Sudahkan kita mengeluarkan air mata tanda ucapan syukur hari ini?

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Mazmur 126:5

Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP