JANGAN MENJADI SEPERTI KATAK

>> Wednesday, March 06, 2013

Jangan Menjadi Seperti Katak

Katak merupakan hewan amfibi yang bisa hidup di dua alam yaitu darat dan di air. Dengan kulitnya yang berlendir, maka katak dapat menyesuaikan hidupnya di daratan. Katak ini dapat dengan mudah memindah-mindahkan tubuhnya baik di darat maupun di air.

Ada pula yang mengaku orang kristen akan tetapi memiliki pola kehidupan seperti katak. Pada saat di gereja bisa menjadi orang yang sangat terhormat, atau bahkan memberikan dana bantuan yang sangat besar untuk kelangsungan pelayanan gereja.

Akan tetapi pada saat orang tersebut keluar daru gereja, maka akan menjadi pribadi yang lain. Pribadi yang tidak mengenal Yesus. Bisa menjadi bengis dalam berumah tangga, ada yang melakukan korupsi, ada yang suka berjudi, atau melalukan berbagai hal negatif lainnya.

Sangat banyak godaan yang ditawarkan oleh dunia untuk menjerat orang-orang yang taat kepada Tuhan. Seringkali jemaat gereja terseret dalam rupa-rupa kenikmatan dunia. Orang yang mengaku kristiani tetapi masih hidup di dalam dosa, itu sama halnya telah “mematikan” karya Kristus di dalam diri kita.

Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Roma 6:5

Read more...

SEBUAH PENGORBANAN

Sebuah Pengorbanan

Semalam saya membaca sebuah buku yang mengisahkan anak-anak kecil di tempat penampungan. Pada saat itu adalah masa-masa peperangan sehingga banyak anak-anak kecil yang terluka.

Salah satu diantara mereka terluka dan segera membutuhkan donor darah secara cepat. Dokter yang menangani adalah orang asing sehingga mengalami kesulitan dalam hal komunikasi. Dokter hanya menggunakan bahasa isyarat bahwa dirinya sedang membutuhkan darah untuk menolong nyawa seorang anak.

Beberapa diantara anak-anak kecil itu hanya terdiam. Tidak ada satu pun yang mengacungkan jari. Sampai pada akhirnya salah satu diantaranya bersedia untuk diambil darahnya. Anak kecil itu menangis setiap kali dokter mengambil darahnya. Tangisnya semakin pecah saat dokter memasukkan kembali jarum dan mengambil darahnya.

Kebetulan ada seorang ibu yang dapat berbahasa asing dan menanyai mengapa anak kecil itu menangis. Ibu itu pun terkejut setelah mendengar jawaban dari anak itu.

Ibu: Nak, mengapa kau menangis?

Anak kecil: Dokter telah mengambil darah saya Bu, dan sebentar saya akan mati.

Rupanya anak kecil itu mengira bahwa dokter meminta dirinya untuk menyerahkan seluruh darahnya untuk menolong anak yang kritis. Dan setelah darahnya diambil, dia beranggapan bahwa dirinya akan mati. Ibu dan dokter pun tertegun, kemudian melontarkan pertanyaan:

Ibu: Mengapa kau bersedia mengorbankan dirimu?

Anak kecil: Karena dia sahabat saya.
Seorang anak kecil pun mengetahui apa arti sebuah pengorbanan. Ia rela memberikan nyawanya untuk seorang sahabatnya. Seperti halnya dengan Yesus yang telah rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa setiap manusia.
Lantas, apa yang sudah kita berikan bagi Yesus? Sudahkah kita memberikan seluruh hidup kita untuk kemuliaan Yesus? Masihkah kita perhitungan dalam memberikan perpuluhan atau memberi sesama kita? Ingatlah bahwa hidup kita ini ada di tangan Tuhan.



Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Maleakhi 3:10

Read more...

TEPAT WAkTU

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang kesal hati karena dirinya harus membayar pajak dua kali lipat karena tidak membayar tepat waktu. Dia mengatakan bahwa, tak ada ruginya jika terlambat satu hari saja bila dibandingkan sebulan.

Di sini dapat ditarik kesimpulan bahwa segala sesuatu yang dilakukan tidak tepat pada waktunya, maka akan menjadi sia-sia dan bahkan akan merugikan. Seperti Yesus yang melakukan mujizat tepat pada waktunya. Saat perkawinan di Kana, Yesus mengubah air menjadi anggur saat para pelayan kehabisan anggur untuk menjamu para tamu.

Demikian pula pertolongan Tuhan pada kita selalu tepat pada waktunya. Tuhan tak akan pernah membiarkan kita benar-benar terjatuh karena tangan-Nya selalu menopang kehidupan kita.
Tuhan juga telah mengatur setiap napas dan jantung kita untuk selalu berdetak tepat pada waktunya. Tuhan juga selalu membuat matahari terbit di belah barat tepat pada waktunya. Tuhan selalu tepat waktu untuk menjaga setiap kehidupan kita.

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 4:16

Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP