SEBUAH PENGORBANAN

>> Wednesday, March 06, 2013

Sebuah Pengorbanan

Semalam saya membaca sebuah buku yang mengisahkan anak-anak kecil di tempat penampungan. Pada saat itu adalah masa-masa peperangan sehingga banyak anak-anak kecil yang terluka.

Salah satu diantara mereka terluka dan segera membutuhkan donor darah secara cepat. Dokter yang menangani adalah orang asing sehingga mengalami kesulitan dalam hal komunikasi. Dokter hanya menggunakan bahasa isyarat bahwa dirinya sedang membutuhkan darah untuk menolong nyawa seorang anak.

Beberapa diantara anak-anak kecil itu hanya terdiam. Tidak ada satu pun yang mengacungkan jari. Sampai pada akhirnya salah satu diantaranya bersedia untuk diambil darahnya. Anak kecil itu menangis setiap kali dokter mengambil darahnya. Tangisnya semakin pecah saat dokter memasukkan kembali jarum dan mengambil darahnya.

Kebetulan ada seorang ibu yang dapat berbahasa asing dan menanyai mengapa anak kecil itu menangis. Ibu itu pun terkejut setelah mendengar jawaban dari anak itu.

Ibu: Nak, mengapa kau menangis?

Anak kecil: Dokter telah mengambil darah saya Bu, dan sebentar saya akan mati.

Rupanya anak kecil itu mengira bahwa dokter meminta dirinya untuk menyerahkan seluruh darahnya untuk menolong anak yang kritis. Dan setelah darahnya diambil, dia beranggapan bahwa dirinya akan mati. Ibu dan dokter pun tertegun, kemudian melontarkan pertanyaan:

Ibu: Mengapa kau bersedia mengorbankan dirimu?

Anak kecil: Karena dia sahabat saya.
Seorang anak kecil pun mengetahui apa arti sebuah pengorbanan. Ia rela memberikan nyawanya untuk seorang sahabatnya. Seperti halnya dengan Yesus yang telah rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa setiap manusia.
Lantas, apa yang sudah kita berikan bagi Yesus? Sudahkah kita memberikan seluruh hidup kita untuk kemuliaan Yesus? Masihkah kita perhitungan dalam memberikan perpuluhan atau memberi sesama kita? Ingatlah bahwa hidup kita ini ada di tangan Tuhan.



Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Maleakhi 3:10

0 comments:

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP